MALAMTIRAKATAN HUT RI KE 74 Yu Wa 16 Agustus 2019 21:20:40 WIB. GIRITIRTO (SIDA)-Pemerintah Desa Giritirto menyelenggarakan malam tirakatan dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun Ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia di Aula Balai Desa, Jum'at (16/08/2019). Hadir dalam acara tersebut Bapak Kepala Desa dan Perangkat Desa, BPD, Babinkabtimas

Yogyakarta ANTARA News - Malam tirakatan memperingati kemerdekaan Republik Indonesia merupakan sebuah perenungan spiritual agar dapat menunaikan cita-cita dan semangat Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, kata Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X. "Merenung sesungguhnya adalah upaya mengakrabi lingkungan yang selalu berubah, memahami potensi diri seraya membuka peluang, mendalami kelemahan sambil mengukur tantangan dan hambatan untuk mencari solusi pemecahan agar tidak terseret oleh pusaran zaman yang berubah cepat," katanya di Yogyakarta, Selasa. Menurut dia pada malam tirakatan memperingati HUT Ke-66 Proklamasi Kemerdekaan RI, setelah 66 tahun merdeka, rakyat berhak bertanya buat apa kemerdekaan itu jika sekarang bangsa ini selalu terancam oleh perseteruan, konflik dan krisis kepercayaan yang berkepanjangan. "Padahal, untuk merdeka berapa banyak rakyat yang telah menjadi korban dan berapa banyak prajurit yang telah gugur, tidak terhitung banyaknya harta dan nyawa yang telah diserahkan," katanya. Ia mengatakan yang belum diserahkan saat ini adalah bagaimana menghormati dan menghargai kemerdekaan itu sendiri. Namun, jika semua kekurangan dan kelebihan itu diperhitungkan, bangsa ini terpaksa menundukan kepala bahwa potensi sumber daya alam dan semangat kreativitas rakyat belum dipimpin secara kompeten. "Neraca pemanfaatan sumber daya alam dan potensi rakyat yang tampaknya suram itu bukan alasan untuk menyerah, angkat tangan, dan mengikuti rangkaian kegiatan memperingati Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus hanya sebatas ritual," katanya. Menurut dia, tidak ada peluang bagi rakyat yang prihatin mengamati situasi kondisi bangsa dan negara untuk merenungkan apakah makna yang tersimpul dalam peristiwa amat bersejarah itu masih relevan dengan situasi yang dihadapi bangsa saat ini. "Apakah proklamasi kemerdekaan masih mampu menjadi sumber inspirasi yang mengangkat rakyat dari tekanan depresi melihat bangsa ini seperti terjerat dalam rawa persoalan. Kita mungkin tidak tergugah lagi betapa peristiwa proklamasi itu merupakan tonggak sejarah yang amat penting untuk mengangkat harkat bangsa sebagai bangsa merdeka," katanya. Ia mengatakan fakta sejarah itu kemudian menjadi kabur dan kehilangan makna. Hal itu karena setiap kali memperingati hari kemerdekaan hanya formalitas tanpa mengena tujuan didirikannya republik ini. "Oleh karena itu, alangkah naifnya jika kemerdekaan yang diraih dengan penuh pengorbanan dinodai perilaku tidak terpuji seperti korupsi, penyalahgunaan wewenang, penegakan keadilan yang tidak didapatkan orang kecil, dan perilaku menyimpang lainnya," kata Sultan. Malam tirakatan dihadiri sekitar 500 orang, terdiri atas unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Provinsi DIY, kepala satuan kerja perangkat daerah SKPD, pejabat eselon III dan IV di lingkungan Pemerintah Provinsi Pemprov DIY. Ruslan Burhani COPYRIGHT © ANTARA 2011

PujiSyukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa malam ini kita bisa berkumpul dalam rangka malam tirakatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-74. Pada malam hari ini marilah kita bersama sama memanjatkan puji dan syukur atas kehadirat Allah karena hanya. Acara malam tuguran bertujuan untuk mengenang dan merenungkan.
- Acara malam 17 Agustus yang menjadi tradisi tahun ke tahun adalah budaya akan memperingati Hari Kemerdekaan yang ke-77 pada 17 Agustus mendatang. Berbagai daerah mempersiapkan acara untuk merayakan hari kemerdekaan rangka Peringatan HUT Ke-77 Kemerdekaan RI Tahun 2022 tanggal 17 Agustus 2022, Kementerian Sekretaris Negara mengumumkan rangkaian kegiatan menyambut Dirgahayu kegiatan dimulai 1 Agustus 2022 pukul WIB berupa zikir dan doa kebangsaan di halaman Istana Merdeka. Selanjutnya pada 12 Agustus 2022, bakal digelar upacara penganugerahan tanda kehormatan pada pukul WIB di Istana di hari yang sama, pada pukul WIB bakal digelar upacara peringatan Hari Pramuka ke-61 di Cibubur. Pada 15 Agustus 2022 pukul WIB, dilanjutkan dengan upacara pengukuhan pasukan pengibar bendera pusaka Paskibra di Istana hari sebelum HUT ke-77 Kemerdekaan RI atau 16 Agustus 2022 pukul WIB, Presiden bakal pidato di Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI 2022 di ruangan rapat paripurna, Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD pada pukul WIB, dilanjutkan dengan pidato presiden Indonesia pada penyampaian keterangan pemerintah atas RUU tentang APBN tahun anggaran 2023 beserta Nota Keuangan pada rapat paripurna pembukaan masa persidangan I DPR RI tahun sidang WIB, digelar upacara Apel Kehormatan dan Renungan Suci di Taman Makan Pahlawan Nasional Utama Malam 17 Agustus Tirakatan Indonesia memiliki berbagai kegiatan unik yang diadakan di setiap daerah. Salah satunya di Jawa, diadakan acara Tirakatan pada tanggal 16 Agustus malam. Acara ini dilakukan sebagai tanda ucapan syukur atas kemerdekaan Indonesia. Tirakatan biasanya dirayakan setiap RT di hampir seluruh bagian Pulau Jawa, warga berkumpul, berdoa bersama, menyaksikan penampilan anak-anak dan warga biasanya tarian, paduan suara, atau penampilan wayang serta makan bersama. Batam juga memiliki kegiatan khusus untuk merayakan 17 Agustus, yaitu Lomba Sampan Layar. Lomba ini diadakan sejak 1959 hingga sekarang. Lomba ini mengundang banyak orang berbondong-bondong untuk menyaksikan sehingga dapat menjadi daya tarik wisata. Lomba berskala regional ini dipadati penonton dari daerah sekeliling tepi laut hingga pelataran pelabuhan di daerah Belakang Padang, Batam. Di Semarang, ada perlombaan Lari Obor Estafet yang diikuti oleh orang dewasa. Kegiatan ini sudah dilakukan sejak 32 tahun lalu dan memiliki filosofi mendasari kegiatan tersebut, yaitu obor dianggap sebagai semangat para pahlawan ketika memperjuangkan kemerdekaan. Lain di Semarang, lain di Bandung. di Kota Kembang ini, diadakan Pawai Jampana untuk memperingati kemerdekaan. Warga membawa sebuah tandu besar berisi hasil-hasil bumi dan hidangan yang diangkut oleh empat orang. Kegiatan ini merupakan tradisi tahunan masyarakat Sunda untuk memperingati kemerdekaan RI. Masyarakat Yogyakarta, yang masih kental dengan keraton menggelar upacara bendera dengan kostum prajurit keraton. Peserta upacara berbusana layaknya prajurit pria dan wanita keraton, dilanjutkan kirab berkeliling kampung. Di Aceh, ada lomba Pacu Kude. Para peserta berusia 12 hingga 20 tahun memacu kuda tanpa pelana dengan disaksikan oleh banyak warga Aceh. Lombok, Nusa Tenggata Barat memiliki budaya Peresean, yang mempertemukan 2 laki-laki untuk bertarung dengan sebilah rotan dan perisai tradisional. Dilansir Antara News, parasean pada awalnya dipertontonkan kepada turis untuk program Visit Lombok 2012, namun tahun-tahun berikutnya diadakan pula untuk memperingati kemerdekaan RI. Malang mengadakan kegiatan Barikan, yaitu kegiatan makan bersama sembari duduk lesehan menghadap tumpeng nasi kuning lengkap dengan lauk pauknya. Barikan dilakukan setelah acara sambutan, dari para pemimpin daerah dan penyampaian pesan-pesan moral nasionalis kepada masyarakat. Palembang juga memiliki tradisi unik, yaitu Festival Telok Abang. "Telok" berarti "telur" dan "abang" berarti "warna merah". Warga merebus telur ayam atau tur bebek dengan pewarna makanan merah yang kemudian ditancapkan di atas perahu, mobil, atau pesawat hias warna-warni yang menarik perhatian anak-anak. Selain itu, Banjarmasin memiliki tradisi lomba dayung, Sukabumi dengan tradisi pertnjukkan kesenian daerah, Pacu kapal di Kepulauan Riau, dan di daerah-daerah yang mengadakan lomba-lomba dalam rangka perayaan kemerdekaan sekaligus ulang tahun RI. - Sosial Budaya Kontributor Anggit Setiani DayanaPenulis Anggit Setiani DayanaEditor Ibnu AzisPenyelaras Yulaika Ramadhani Takjarang juga sebagai ketua RT akan diminta untuk membacakan doa, namun demikian tidak usah khawatir. Berikut ini ada contoh teks doa malam tasyakuran 17 Agustus 2022 kemerdekaan HUT RI ke 77. sebagai persiapan khususnya bagi petugas pembaca doa. Doa ini dikutip dari youtube Nurul Hidayat Channel, judul "Doa Malam Tirakatan HUT RI 17 Agustus." Suasana Malam Tirakatan HUT RI ke-68 terasa lebih hikmat, dibanding malam tirakatan satu tahun yang lalu. Kalau saya lebih suka mengatakan lebih hikmat, sedangkan Ibu selalu mengatakann sepi. Sepinya karena pada malam tirakatan Bapak tidak di rumah, masih dalam perjalanan pulang. Haghaghag Sebenarnya saya juga sedih, tapi bukan karena Bapak. Melainkan karena tirakatan desa pada tahun ini, seluruh warga Desa tidak bisa berkumpul dalam satu tempat seperti tahun lalu. Ya, tahun lalu malam tirakatan diadakan di Balai Desa, sedangkan tahun ini malam tirakatan diadakan di RT masing-masing. Satu Desa yang terdiri dari tiga dusun jika dikumpulkan jadi satu memang sangatlah ramai. Namun upaya mengumpulkan satu per satu remaja sebagai perwakilan RT sekarang susah. Tahun lalu saya masih bisa urun banyak tenaga, mulai dari persiapan sampai puncak tirakatan. Tapi sekarang? Tidak bisa, banyak kegiatan wajib yang harus saya kerjakan, baik di sekolah maupun di les-lesan. Huft, keluhan, mengeluh, keluhan dan keluhan. Tutup! Berbagi tugas, itu hal yang terpenting pada suatu kegiatan. Setelah sound mini terpasang untuk Malam Tirakatan HUT RI ke-68, kami pun menyiapkan karpet gelaran deklit yang akan digunakan sebagai tempat duduk lesehan. Kemudian, aneka masakan alakadarnya keluar satu per satu. Ada lodeh buncis, mie, telor dadar, bihun, mendoan dll. Makanan sengaja dikeluarkan terlebih dahulu, supaya warga bisa duduk manis selama prosesi malam tirakatan berlangsung. Khosi dan Ica, Tilawatil Qur’anSusunan acara telah dibaca secara runtun oleh sdri. Ela. Malam Tirakatan HUT RI ke-68 diawali dengan pembukaan, kemudian pembacaan ayat suci Al-Qur’an yang dibacakan oleh sdri. Ica dan sdri. Khosi sebagai sari tilawahnya. Tak lupa dan merupakan suatu kewajiban pada prosesi Malam Tirakatan HUT RI ke-68 yaitu Menyanyikan Lagu Indonesia Raya. Dengan penuh semangat, kami menyanyikan lagu kebangsaan yang dipandu oleh sdri. Alfia. Suara kompak pada malam itu benar-benar membuat suasana menjadi tambah hidup dan kesunyian pun terpecahkan oleh semangat mereka. Ternyata Adik saya sudah besar. . . Sebelum menikmati makanan yang sudah tersaji, kami secara bersama-sama menirukan ikrar PANCASILA secara bersama-sama yang dipimpin oleh adik saya. Sebenarnya teks ini dibacakan oleh Bapak, tapi ya begitulah. Belum pulang, jadi diwakilkan anaknya. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan-sambutan. Terdapat dua sambutan pada Malam Tirakatan HUT RI ke-68, yaitu sambutan dari Ketua Remaja Garbenza dan Ketua RT. Ketua Garbenz, sdra. Sulasno memberi sedikit sambutan, yang intinya menyampaikan rasa bahagiaa bisa berkumpul bersama dan permintaan maaf atas segala kekurangan yang berkaitan dengan pelaksanaan Malam Tirakatan HUT RI ke-68. Demikian juga dengan Bapak Museri, sebagai Ketua RT beliau juga menyampaikan rasa bahagia dan mengucapkan terima kasih kepada remaja dan warga yang telah menghadiri tasyakuran atau tirakatan. Beliau juga menyampaikan beberapa hal yang berkaitan dengan semangat para pejuang bangsa, kilas balik perjuangan para pahlawan ketika berusaha untuk memerdeka-kan bangsa Indonesia tercinta. Semacam memberi motivasi kepada kami, khususnya para remaja, sebagai generasi penerus bangsa. Serbuuuuuuuuuuuuuu. . .Sambutan telah selesai, Bapak Museri sekaligus memimpin doa pada acara Malam Tirakatan HUT RI ke-68. Ketika doa selesai, secara serempak seluruh warga RT 01/II berebut makanan yang ada didepan mata. Seperti tidak pernah makan saja. Mungkin ada yang berucap seperti itu. Bukan berarti demikian, tapi ini merupakan suatu tradisi. Makan bersama, mengepung makanan yang ada pada malam tirakatan merupakan suatu barokah. Masakannya memang biasanya, tapi nikmatnya luar biasa. Simbok-simbok menikmati juga. . . Alhamdulillaah, akhirnya Malam Tirakatan HUT RI ke-68 berjalan dengan baik. Satu hal yang kurang oke, yaitu ada pada sound mini. Awalnya mengumpulkan remaja satu RT saja hampir pesimis. Takut mereka tidak mau berkumpul atau tidak mau diberi tugas untuk persiapan malam tirakatan ini. Beruntung sekali, saya mempunyai Ibu yang selalu memberi semangat dan selalu mendorong kegiatan-kegiatan kebersamaan semacam ini. Tentunya disertai dengan dukungan dan kekompakan teman-teman, para remaja dan warga RT 01/II juga. Anak kecil pun lahap. . . 😳 Tidak ada target dalam pengumpulan dana ini. Benar-benar sedapatnya dan seadanya. Hanya saja untuk uang, kami memaksimalkan Rp. Kepala Keluarga. Alhamdulillaah, puji syukur H-2 malam tirakatan panitia kecil yang tidak lain adalah para remaja RT 01 Rw II berhasil mengumpulkan uang Rp. dan beras jimpitan 12 kg. Acara tirakatan setahun sekali ini rutin dilakukan di Desa saya, seperti keharusan. Suasana Malam Tirakatan HUT RI ke-68 memang terasa lebih hikmat. Jika biasanya setelah prosesi tirakatan selesai dilanjutkan dengan dangdutan, maka tahun ini dilanjutkan dengan renungan di rumah masing-masing. Rasanya lebih adem, tentram dan tenang. MARI KITA JAGA STABILITAS POLITIK DAN PERTUMBUHAN EKONOMI KITA GUNA MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN RAKYAT. MERDEKA! Post navigation .
  • z8xg3lhms3.pages.dev/596
  • z8xg3lhms3.pages.dev/924
  • z8xg3lhms3.pages.dev/91
  • z8xg3lhms3.pages.dev/417
  • z8xg3lhms3.pages.dev/924
  • z8xg3lhms3.pages.dev/894
  • z8xg3lhms3.pages.dev/782
  • z8xg3lhms3.pages.dev/488
  • z8xg3lhms3.pages.dev/699
  • z8xg3lhms3.pages.dev/798
  • z8xg3lhms3.pages.dev/780
  • z8xg3lhms3.pages.dev/494
  • z8xg3lhms3.pages.dev/540
  • z8xg3lhms3.pages.dev/54
  • z8xg3lhms3.pages.dev/524
  • malam tirakatan hut ri